Pendekatan
sistem terdiri atas tiga fase upaya ; persiapan, definisi dan solusi. Upaya
persiapan termasuk melihat perusahaan sebagai suatu sistem, mengenal sistem
lingkungan, dan mengidentifikasi subsistem-subsistem perusahaan. Upaya definisi
terdiri atas dua langkah yaitu : melanjutkan dari sistem ke tingkat subsistem dan
menganalisis bagain-bagian sistem secara berurutan. Upaya solusi meliputi
pengidentifikasian solusi-solusi alternatif, mengevaluasinya, memilih solusi
yang terbaik, mengimplementasikannya, dan melakukan penindaklanjutan untuk
memastikan keefektifannya.
Ketika
pendekatan sistem diterapkan pada pengembangan sistem, hasilnya adalah siklus
hidup pengembangan sistem (system
development life cycle – SDLC). Sejumlah metodologi SDLC telah mengalami
evolusi, dengan siklus tradisional, prototyping,
RAD, dan pengembangan berfase yang menarik lebih banyak perhatian. Pendekatan
SDLC tradisiona, yang juga disebut pendekatan air terjun, terdiri atas lima
tahap : perencanaan, analisis, desain, implementasi, dan penggunaan. Dalam prototyping, satu sistem uji coba
dikembangkan dengan cepat dan disajikan kepada pengguna untuk ditinjau.
Selanjutnya akan dilakukan penyempurnaan berdasarkan tinjauan, dan proses ini
akan diulang sampai prototipe evolusioner (evolutionery
prototype). Ketika prototipe digunakan sebagai cetak biru untuk proyek
pengembangan yang lain, maka disebut sebagai prototipe persyaratan (requirements prototype). Pengembangan
aplikasi cepat (Rapid Application Development
– RAD) menekankan pada keterlibatan pengguna yang tinggi dan penggunaan
alat-alat pengembangan berbasis komputer, Pengembangan berfase mengambil
fitur-fitur terbaik dari metodologi-metodologi yang lain dan mengulangi
tahap-tahap analisis desain, dan kontruksi awal untuk setiap modul utama dari
sistem yang sedang dikembangkan.
Setelah
sistem dipergunakan dan terdapat kebutuhan untuk mengembangkannya kembali
dengan mempergunakan teknologi modern, suatu metodologi yang disebut desain ulang proses bisnis (business process redesign) akan dapat
dijalankan. Rekayasa terbalik (reverse
engineering) dapat diterapkan pada sistem warisan untuk menghasilkan dokumenetasi
dibutuhkan. Rekayasa ulang terdiri atas rekayasa terbalik, kemudian diikuti
dengan menjalankan tahapan-tahapanSDLC dalam urut-urutan normal suatu proses
yang disebut rekayasa ke depan (forward
engineriing).
Ketika
sistem dikembangkan, proses, data, dan objek akan dibuat modelnya. Alat
pemodelan proses yang populer adalah pembuatan diagram arus data, yang
mempergunakan simbol-simbol untuk proses dan unsur-unsur lingkungan yang
dihubungkan oleh panah untuk menunjukan arus data. Penyimpanan data
diilustrasikan dengan simbol penyimpanan data. Diagram bertingkat terdiri atas
diagram arus data (data flow diagram –
DFD) dalam suatu hierarki yang menunjukan berbagai tingkat detail. Tingkat
DFD yang tertinggi adalah diagram konteks (context
diagram), diagram pada tingkat yang lebih rendah disebut diagram Nomor n.
DFD tidak begitu efektif untuk menunjukan detail dan biasanya dilengkapi dengan
alat pemodelan proses yang lain, seperti kasus penggunaan (use case).
Sejalan
dengan pengembangan sistem informasi yang dilakukan oleh perusahaan,
proyek-proyek akan dikelola oleh suatu hierarki manajer yang dapat terdiri atas
komite eksekutif, steering committee SIM,
dan seorang manajer proyek untuk setiap tim pengembang. Manajemen proyek
dimulai dengan sebuah rencana yang ditentukan secara mendetail melalui grafik
Ganttdan mungkin melalui format ringkasan melalui diagram jaringan. Secara
berkala disepanjang proyek, pimpinan proyek akan membuat laporan lisan maupun
tulisan kepada steering committee SIM,
menginformasikan kemajuan, masalah, dan rencana kepada para anggota.
Sebelum
manajemen memberikan kata setuju untuk memulai suatu proyek sistem, mereka
biasanya meminta agar biaya proyek diestimasikan. Data input digunakan dalam
berbagai cara untuk menghasilkan tidak hanya estimasi biaya, melainkan juga
detail-detail pendukung sperti bagaimana estimasi dilakukan, asumsi-asumsi, dan
bagaimana varians biaya akan dikelola setelah proyek dijalankan.
0 komentar:
Posting Komentar