Minggu, 21 April 2013

CHAPTER 7 : Pengembangan Sistem


CHAPTER 7 : Pengembangan Sistem
Pendekatan sistem terdiri atas tiga fase upaya ; persiapan, definisi dan solusi. Upaya persiapan termasuk melihat perusahaan sebagai suatu sistem, mengenal sistem lingkungan, dan mengidentifikasi subsistem-subsistem perusahaan. Upaya definisi terdiri atas dua langkah yaitu : melanjutkan dari sistem ke tingkat subsistem dan menganalisis bagain-bagian sistem secara berurutan. Upaya solusi meliputi pengidentifikasian solusi-solusi alternatif, mengevaluasinya, memilih solusi yang terbaik, mengimplementasikannya, dan melakukan penindaklanjutan untuk memastikan keefektifannya.


Ketika pendekatan sistem diterapkan pada pengembangan sistem, hasilnya adalah siklus hidup pengembangan sistem (system development life cycle – SDLC). Sejumlah metodologi SDLC telah mengalami evolusi, dengan siklus tradisional, prototyping, RAD, dan pengembangan berfase yang menarik lebih banyak perhatian. Pendekatan SDLC tradisiona, yang juga disebut pendekatan air terjun, terdiri atas lima tahap : perencanaan, analisis, desain, implementasi, dan penggunaan. Dalam prototyping, satu sistem uji coba dikembangkan dengan cepat dan disajikan kepada pengguna untuk ditinjau. Selanjutnya akan dilakukan penyempurnaan berdasarkan tinjauan, dan proses ini akan diulang sampai prototipe evolusioner (evolutionery prototype). Ketika prototipe digunakan sebagai cetak biru untuk proyek pengembangan yang lain, maka disebut sebagai prototipe persyaratan (requirements prototype). Pengembangan aplikasi cepat (Rapid Application Development – RAD) menekankan pada keterlibatan pengguna yang tinggi dan penggunaan alat-alat pengembangan berbasis komputer, Pengembangan berfase mengambil fitur-fitur terbaik dari metodologi-metodologi yang lain dan mengulangi tahap-tahap analisis desain, dan kontruksi awal untuk setiap modul utama dari sistem yang sedang dikembangkan.
Setelah sistem dipergunakan dan terdapat kebutuhan untuk mengembangkannya kembali dengan mempergunakan teknologi modern, suatu metodologi yang disebut desain ulang proses bisnis (business process redesign) akan dapat dijalankan. Rekayasa terbalik (reverse engineering) dapat diterapkan pada sistem warisan untuk menghasilkan dokumenetasi dibutuhkan. Rekayasa ulang terdiri atas rekayasa terbalik, kemudian diikuti dengan menjalankan tahapan-tahapanSDLC dalam urut-urutan normal suatu proses yang disebut rekayasa ke depan (forward engineriing).
Ketika sistem dikembangkan, proses, data, dan objek akan dibuat modelnya. Alat pemodelan proses yang populer adalah pembuatan diagram arus data, yang mempergunakan simbol-simbol untuk proses dan unsur-unsur lingkungan yang dihubungkan oleh panah untuk menunjukan arus data. Penyimpanan data diilustrasikan dengan simbol penyimpanan data. Diagram bertingkat terdiri atas diagram arus data (data flow diagram – DFD) dalam suatu hierarki yang menunjukan berbagai tingkat detail. Tingkat DFD yang tertinggi adalah diagram konteks (context diagram), diagram pada tingkat yang lebih rendah disebut diagram Nomor n. DFD tidak begitu efektif untuk menunjukan detail dan biasanya dilengkapi dengan alat pemodelan proses yang lain, seperti kasus penggunaan (use case).
Sejalan dengan pengembangan sistem informasi yang dilakukan oleh perusahaan, proyek-proyek akan dikelola oleh suatu hierarki manajer yang dapat terdiri atas komite eksekutif, steering committee SIM, dan seorang manajer proyek untuk setiap tim pengembang. Manajemen proyek dimulai dengan sebuah rencana yang ditentukan secara mendetail melalui grafik Ganttdan mungkin melalui format ringkasan melalui diagram jaringan. Secara berkala disepanjang proyek, pimpinan proyek akan membuat laporan lisan maupun tulisan kepada steering committee SIM, menginformasikan kemajuan, masalah, dan rencana kepada para anggota.
Sebelum manajemen memberikan kata setuju untuk memulai suatu proyek sistem, mereka biasanya meminta agar biaya proyek diestimasikan. Data input digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan tidak hanya estimasi biaya, melainkan juga detail-detail pendukung sperti bagaimana estimasi dilakukan, asumsi-asumsi, dan bagaimana varians biaya akan dikelola setelah proyek dijalankan.

0 komentar:

Posting Komentar