Minggu, 19 Mei 2013

Chapter 11 : Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan


Chapter 11 : Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
Para manajer membuat beragam keputusan dalam proses penyelesaian suatu masalah. Dalam menyelesaikan masalah, manajer melalui empat aktivitasnya yaitu intelejen, perancangan, pemilihan dan pengkajian. Dalam mengambil cara pandang sistem dan mengikuti pendekatan sistem, manajer dapat menggunakan model sistem umum suatu perusahaan atau model lingkungan. Tujuan dari mengambil cara pandang sistem adalah memberi kesempatan kepada organisasi untuk bekerja sebagai sistem yang efektif dan efisien.
Proses penyelesaian masalah terdiri atas beberapa elemen penting. Berbagai standar dan informasi masing-masing memberikan status yang diinginkan dan status saat ini, dan para manajer dapat mempertimbangkan berbagai solusi alternatif sekaligus memikirkan batasanya. Dengan melaksanakan proses ini, solusi terhadap suatu masalah dapat dicapai. Pemilihan alternatif yang terbaik dapat dicapai melalui analisis, penilaian, atau penawaran.

Gejala hanyalah merupakan inidkasi dari suatu masalah, yang bisa jadi terstruktur, tidak terstruktur, atau semiterstruktur, tergantung pada proporsi berbagai elemen dan hubungan yang diketahui. Ketika menyelesaikan masalah ini, manajer dapat membuat keputusan yang terprogram atau tidak terprogram. Keputusan yang terprogram adalah solusi yang diketahui akan berhasil, sementara keputusan yang tidak terprogram adalah solusi yang dibuat khusus.
DSS pertama kali dirancang sebagai suatu cara untuk menyelesaikan masalah yang telah menyulitkan pemrosesan komputer pada awal tahun 1970-an. Program ini ditujukan untuk membantu seorang manajer untuk menyelesaikan masalah yang semiterstruktur. Kemudian, DSS diperluas sehingga mencakup pemprosesan secara kelompok (mencapai GDSS), kecerdasan buatan, dan OLAP.
Terdapat empat jenis model yaitu fisik, naratif, grafis, dan matematis. Kesemuanya memungkinkan pemahaman dan komunikasi, tetapi model matematis juga dapat memprediksi masa depan. Model matematis dapat berbentuk statis ataupun dinamis, probabilistik atau determanistik, dan optimisasi atau suboptimisasi. Tindakan menggunakan model tersebut disebut simulasi, dan variabel keputusan. Dengan mencoba berbagai keputusan, manajer dapat memainkan permainan bagaimana jika. Permodelan dapat memberikan pengalaman pembelajaran, memberikan pertimbangan akan sejumlah besar alternatif, memprediksi masa depan, dan memungkinkan beberapa masalah untuk diselesaikan dengan biaya yang lebih rendah. Namun, sering kali sulit untuk membuat model sistem bisnis, dan kemampuan matematika yang tinggi dibutuhkan untuk membuat suatu model dengan ukuran yang cukup besar.
Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) telah diaplikasikan dalam dunia bisnis melalui sistem pakar, jaringan saraf tiruan, algoritme genetik, dan agen cerdas. Sistem pakar dapat berfungsi sebagai DSS. Sistem ini membutuhkan basis pengetahuan, yang sering kali terdiri atas jaringan peraturan, dan mesin inferensi yang dapat menganalisis basis pengetahuan dan mengaitkan nilai dengan solusi, yang disebut variabel tujuan. Basis pengetahuan berisikan pengetahuan yang dikumpulkan oleh seorang insyinyur pengetahuan dari seorang ahli. Sistem pakar dapat dirancang menggunakan bahasa pemprograman atau kerangka sistem pakar.
Sistem pendukung pengambilan keputusan (group decision support system – GDSS) memfasilitasi pemecahan masalah dengan cara memberikan lingkungan yang kondusif, yang dapat dicapai dengan ruang keputusan, jaringan wilayah lokal, sesi legislatif, dan komferensi yang dimediasi komputer.
DSS adalah cara yang sesuai untuk menutup pembahasan tentang SIM. DSS ditujukan untuk memperbaiki fokus upaya-upaya SIM dan telah menjadi aplikasi komputer baru untuk pendukung pemecahan masalah. Dari semua upaya yang dilakukan untuk menerapkan komputer dalam dunia bisnis sebagai suatu sistem informasi, DSS adalah yang paling sukses.
Next
This is the most recent post.
Posting Lama

0 komentar:

Posting Komentar